Jumat, 27 November 2009

Tips Merawat Vagina

Menjaga kesehatan diawali dengan menjaga kebersihan. Sama halnya ketika kita merawat organ – organ seksual, termasuk vagina. Di bawah ini tips untuk merawat vagina, dibaca yaaaaa:
1. Bersihkan vagina dari keringat dan bakteri dengan sabun atau air hangat saja ketika selesai buang air dan mandi’
2. Cara membasuh yang benar adalah dari bagian depan (vagina) ke belakang (anus), hal ini untuk mencegah bakteri terbawa dan masuk ke vagina.
3. Sering-sering ganti pakaian dalam, kalau bisa 4x sehari (untuk yang muslim bisa di ganti ketika akan shalat). Hal ini untuk mencegah kelembaban berlebih.
4. Ketika sedang menstruasi gunakan pembalut yang berbahan lembut. Dan usahakan ganti 4x sehari.
5. Selalu cuci tangan sebelum menyentuh vagina.
6. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban yang berlebihan di daerah vagina

Tips Ramuan untuk Mengatasi Nyeri Haid

Sakit ketika haid memang mengganggu. Namun jangan khawatir lagi, di bawah ini ada beberapa tips untuk mengatasi sakit saat haid tanpa efek samping dan tentu menyehatkan.
Tips 1:
Sediakan 250 gram wortel, lalu diparut, diperas diambil sarinya. Diminum setiap pagi dan sore, 1 gelas.
Tips 2:
Sediakan setengah ibu jari asam lawak, 10 potong temulawak dan gula aren secukupnya. Direbus jadi satu dengan 1 gelas air. Biarkan hingga airnya tinggal setengah gelas. Diminum setiap pagi berturut-turut dalam satu minggu menjelang datang bulan.
Tips 3: Hindari makanan yang pedas dan minuman yang dingin(air es) ketika menjelang haid. Air es yang kita minum bisa membuat darah kita membeku dan membuat darah tersisa di dinding rahim. Hal itu bisa memicu terjadinya kangker rahim
Tips 4: Rileksasi
Nyeri ketika haid bisa dipengaruhi oleh situasi psikologis (stress). Olehkarena itu aromaterapi, pemijatan dan berendam di air hangat dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid.
Tips 5: Hipnoterapi
Hipnoterapi dapat membantu mengatasi nyeri haid dan nyeri saat melahirkan. Langkah-langkahnya : (a) sebelum haid datang , rilekskan tubuh dengan posisi terlentang dengan posisi tangan di samping tubuh; (b) rilekskan pikiran anda juga; (c) setelah anda benar-benar merasa rileks, instruksikan diri anda dengan mengganti pola pikir negatif menjadi sugesti positi, misalnya "nyeri haid hilang!". Yakini sugesti positif anda dan lakukan berulang-ulang. hal ini sangat berperan penting dalam penyembuhan beberapa penyakit.

Semoga tips-tips di atas dapat membantu para kaum hawa yang sering merasakan nyeri ketika haid. Selamat mencoba. Kalau ada tips-tips yang lain teman-teman bisa melengkapi. Ditunggu :-).

Kamis, 26 November 2009

Kesulitan Belajar Anak

Definisi Kesulitan Belajar
Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat, terkadang semangatnya tinggi, tetapi juga sulit untuk mengadakan konsentrasi. Demikian kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktifitas belajar. Setiap individu memang tidak ada yang sama, perbedaan individu ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. “dalam keadaan di mana anak didik / siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar merupakan kekurangan yang tidak nampak secara lahiriah. Ketidak mampuan dalam belajar tidak dapat dikenali dalam wujud fisik yang berbeda dengan orang yang tidak mengalami masalah kesulitan belajar. Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena factor intelligensi yang rendah (kelaianan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan karena faktor lain di luar intelligensi. Dengan demikian, IQ yang tingi belum tentu menjamin keberhasilan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar.

Klasifikasi dan Karakteristik Anak Bekesulitan Belajar
Jenis kesulitan belajar ini dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut :
1. Dilihat dari jenis kesulitan belajar
o ada yang berat
o ada yang sedang
2. Dilihat dari bidang studi yang dipelajari
o ada yang sebagian bidang studi yang dipelajari, dan
o ada yang keseluruhan bidang studi.
3. Dilihat dari sifat kesulitannya
o ada yang sifatnya permanen / menetap, dan
o ada yang sifatnya hanya sementara
4. Dilihat dari segi factor penyebabnya
o ada yang karena faktor intelligensi, dan
o ada yang karena faktor bukan intelligensi
Dari berbagai klasifikasi yang telah dikemukakan para ahli, pada hakekatnya kesulitan belajar pada anak dapat dklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
a) Kesulitan akademik (academic learning disabilities). Kesulitan ini menunjuk kepada hambatan pencapaian akademik sesuai kapasitas yang harapkan dari seorang anak.

Secara terurai jenis-jenis kesulitan belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Disfungsi Minimal Otak
DMO itu sendiri sesuai harfiahnya adalah suatu keadaan kurang berfungsinya sebagian kecil dari otak kita tapi menimbulkan akibat yang cukup besar. Ketidakberfungsian ini muncul dalam berbagai kombinasi kesulitan seperti persepsi, konseptualisasi, bahasa, memori, pengendalian perhatian, dorongan. Simptom spesifik DMO dapat dilihat dari beberapa bentuk, yaitu :
1) Kelemahan dalam persepsi dan pembentukan konsep
• Sulit membedakan ukuran
• Sulit menentukan titik ruang
• Sulit memperkirakan jarak
2) Gangguan berbicara dan komunikasi
• Perkembangan bahasa lamban
• Seringkali kehilangan pendengaran
• Seringkali berbicara tidak teratur
3) Gangguan fungsi motorik
• Sering gemetar atau menunjukan kekakuan gerak
• Hiveraktifitas
• Hipoaktifitas (anak yang lamban)
4) Gangguan akademik
• Ketidakcakapan membaca
• Ketidakcakapan berhitung
• Ketidakcakapan mengeja
• Ketidakcakapan menulis
• Kelambanan menyelesaikan tugas
• Kebimbangan memahami instruksi

5) Karakteristik emosional
• Impulsif. Bertindak impulsif berarti bertindak tanpa berpikir/memikirkan tindakan itu terlebih dahulu.
• Eksplosif (cepat marah)
• Kelemahan kendali emosi dan dorongan
• Toleransi rendah terhadap frustasi

6) Gangguan proses berpikir
• Ketidakcakapan berpikir abstrak
• Umumnya berpikir kongkrit
• Kesulitan membentuk konsep

b) Dyslexia
Dyslexia adalah ketidakcakapan membaca. Adapun gejala yang muncul antara lain :
• Membaca dengan sangat lambat dan dengan enggan
• Menyusuri teks pada halaman buku dengan menggunakan jari telunjuk.
• Mengabaikan suku kata, kata-kata, frase, atau bahkan baris teks.
• Menambahkan kata-kata atau frase yang tidak ada dalam teks.
• Membalik urutan huruf atau suku kata dalam sebuah kata
• Salah dalam melafalkan kata-kata, termasuk kata-kata yang sudah dikenal
• Mengganti satu kata dengan kata lain, meskipun kata yang digantikan tidak mempunyai arti dalam konteksnya.
• Menyusun kata-kata yang tidak mempunyai arti.
• Mengabaikan tanda baca.
Mengatasi problem dyslexia :
Biasakan untuk membaca setiap hari; jangan memaksa atau bersikap berlebihan; mulailah sediki.t demi sedikit; ajak membaca bersama, ketika akan tidur; berikan pujian agar ia bersemangat.
Pengajaran remidial membaca bagi penderita dyslexia:
• Metode Fernald, kinesthic and tactile (menelusuri tulisan); visual(melihat tulisan); auditory(pengucapan tulisan dengan keras). Lakukan secara berulang-ulang.
c) Dysgraphia
Kesulitan khusus di mana anak tidak bisa menuliskan/mengekspresikan pikirannya ke dalam bentuk tulisan, karena mereka tidak bisa menyusun huruf/kata dengan baik dan mengkoordinasikan motorik halusnya (tangan) untuk menulis. Pada anak-anak umumnya, kesulitan ini bisa terlihat saat anak mulai belajar menulis. Kesulitan ini tidak tergantung kemampuan lainnya. Seseorang bisa sangat fasih dalam berbicara dan keterampilan motorik lainnya, tapi mempunyai kesulitan menulis.
Beberapa gejala yang terlihat :
• anak bisa berbicara dengan baik, tapi menulis dengan jelek
• mengeja dengan salah (kata dieja berbeda), terbalik, bunyi yang hampir sama, menghilangkan bunyi.
• salah mengerti pertanyaan atau kuis.
• salah mengurutkan angka dan terbalik menulis angka
• secara umum tidak mampu menulis (dengan waktu dan perhatian yang diberikan untuk itu)
• tidak konsisten : mencampuradukkan huruf, huruf besar dan kecil, ukuran huruf yang tidak teratur, bentuk huruf tidak teratur, bentuk benda yang tidak beraturan ukurannya.
• Tidak menyelesaikan kata atau huruf-huruf yang ditulisnya.
• Posisi menulis yang tidak konsisten pada halaman kertas dibandingkan garis dan batas kiri/kanan kertas.
• spasi yang tidak beraturan di antara huruf dan kata
• cara memegang pensil yang tidak biasa (karena pengaruh motorik halus), terutama memegang pensil sangat dekat dengan kertas atau jari jempol menutupi dua jari dan menulis dengan pergelangan tangan
• Bicara sendiri dengan keras saat menulis atau sangat memperhatikan tangan saat menulis
• Lambat dan sangat susah mencatat dan menulis, walaupun dari material yang sangat rapi dan mudah
• Kesulitan berpikir dan menulis pada saat yang sama (mencatat, mengarang)
• kesulitan membayangkan formasi huruf
Pengajaran remedial menulis bagi penderita dysgraphia :
• Menulis permulaan atau menulis dengan tangan
d) Discalculia
Diskalkulia adalah kesulitan untuk melakukan hitungan matematik. Diskalkulia bisa terjadi pada siapapun dan tidak tergantung pada intelektualnya (IQ), di mana mereka mengalami kesulitan dengan waktu, pengukuran, dan pemikiran sebab akibat.
• kesulitan dengan aritmatika, bingung dengan tanda : + - : x (kesulitan mengenali pola ketika menjumlah, mengurangi, mengalikan, membagi)
• kesulitan mengerti konsep nilai, jumlah, urutan angka, angka positif dan negatif
• kesulitan mengurutkan informasi atau peristiwa
• kesulitan menggunakan langkah-langkah dalam operasi matematika
• kesulitan mengerti bagian-bagian (setengah, sepertiga, seperempat)
• Tidak mampu menyatakan angka mana dari 2 angka berbeda yang nilainya lebih tinggi
• Kesulitan dengan tugas sehari-hari seperti menghitung uang kembalian atau membaca jam analog
• kesulitan dengan konsep waktu dan mengukur berapa lama waktu (hari, minggu, jam, setengah jam, seperempat jam)
• kesulitan dengan arah kiri dan kanan, utara, selatan, timur, barat, walaupun dengan bantuan kompas
• kesulitan memperkirakan ukuran suatu benda atau jarak
• kesulitan membaca urutan angka, atau membalik angka ketika diulang, misalnya 56 jadi 65.

Pengajaran remedial matematika bagi penderita dyscalculis:
• menyiapkan anak untuk belajar matematika
• maju dari kongkrit ke abstrak
• menyediakan kesempatan untuk berlatih
• penggunaan kalkulator.

e) Aphasia
Aphasia menunjuk kepada kondisi kesulitan dalam menguasai ucapan-ucapan yang bermakna. Ketidakcakapan ini dapat dijelaskan karena faktor ketulian, keterbelakangan mental, atau faktor lingkungan. Secara garis besar aphasia dibagi dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1) Reseptive aphasia
• Tidak dapat mengidentifikasi apa yang didengar
• Kemiskinan kosakata
• Tidak memahami makna gambar
• Tidak dapat memahami apa yang dibaca
2) Expressive aphasia
• Jarang bicara di kelas
• Kesulitan meniru
• Berbicara dengan ide yang di maksud
• Ketidakcakapan menggambar dan menulis
3) Inner aphasia
• Tidak mampu melakukan asosiasi berpikir abstrak
• Memberi respon yang tidak sesuai
• Lamban merespon
f) Kelemahan perseptual atau perseptual-motorik,
Kedua kelemahan ini menujuk kepada masalah yang sama, yaitu sulit mengkoordinasikan antara persepsi dengan kegiatan motorik
Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar
Ciri anak berkesulitan belajar dapat dilihat dari tiga karakteristik, yaitu :
a) Karakteristik akademik
Disamping memiliki ciri umum, mereka juga memiliki beberapa ciri-ciri seperti hiperaktif atau hipoaktif.
b) Karakteristik medis
Anak yang berkesulitan belajar sering mengalami masalah yang berhubungan dengan mental, seperti ketajaman penglihatan, pendengaran, nutrisi, kadangkala mereka mengalami penurunan gula darah (hipolisema).
c) Karakteristik psikologis
Gangguan keseimbangan, gangguan koordinasi, gangguan body image dan gangguan literasi merupakan masalah mendasar yang dialami anak berkesulitan belajar. Hal ini dapat mempengaruhi gangguan pandang yang menimbulkan gangguan konsentrasi serta gangguan persepsi. Jika persepsi terganggu maka timbul kesulitan dalam membedakan bentuk gerak dan perintah, sehingga menyebabkan mermori terganggu dan akhirnya anak mengalami kesulitan membaca, menulis, dan berhitung.
Karakter murid yang mengalami kesulitan belajar dapat dilihat juga dari kecenderungan pada empat aspek, yaitu aspek bahasa, aspek kognitif, aspek motorik, aspek sosial-emosi.

2.2 Faktor-faktor yang Menimbulkan Anak Berkesulitan Belajar
Faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu :
a) Faktor internal : disfungsi neurologis (faktor genetik, luka pada otak, biokimia yang hilang atau yang dapat merusak, serta giji yang tidak memadai.
b) Faktor eksternal : strategi pembelajaran yang keliru, cara orang tua mendidik di rumah, kodisi tempat belajar serta
Layanan bimbingan bagi anak berkesulitan belajar
a) Layanan remediasi, yaitu layanan untuk mengurangi atau menghilangkan kesulitan belajar.
b) Layanan kompensasi, yaitu mengmbangkan kondisi pembelajaran khusus di luar kondisi normal yang memungkinkan anak memperoleh kemajuan yang memuaskan.
c) Prevensi, yaitu langkah untuk murid sebulum mengalami kesulitan belajar di sekolah.

Pada dasarnya semua anak memiliki kemampuan, walaupun mungkin saja kemampuan yang dimiliki berbeda satu dengan yang lainnya. pada tingkat pendidikan dasar berbagai kemampuan tersebut masih memiliki relasi yang kuat, membaca, menulis, serta berhitung. Masalah yang mungkin ada pada pada salah satu kemampuan tersebut dapat menggangu kemampuan yang lain. Dengan demikian apa yang kita sering lakukan baik sebagai seorang orang tua, ataupun seorang guru dengan mengatakan seorang anak yang mendapatkan nilai yang rendah merupakan anak yang bodoh dan gagal perlu menjadi perhatian kita. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa mungkin saja anak hanya mengalami gangguan pada salah satu kemampuan tadi, dan ia tidak tahu bagaimana mengatasi masalah tersebut.
Untuk itu, alangkah baiknya jika kita dapat menelaah dengan baik perkembangan anak. Dengan demikian kita akan mengetahui kesulitan belajar apa yang dialami anak, sehingga kita dapat menentukan alternatif pilihan bantuan bagaimana mengatasi kesulitan tersebut

Meningkatkan Keterampilan Menulis

A. Susunan Tulisan
Sebuah tulisan di bentuk oleh paragraf-paragraf, sedangkan paragraf dibentuk oleh kalimat-kalimat. kalimat yang dirangkai harus saling berkaitan sehingga membentuk suatu gagasan. kalimat itu sendiri dibentuk dari kata-kata.
KATA-KALIMAT-PARAGRAF-TULISAN
Paragraf yang baik harus memenuhi 3 syarat, yaitu:
1. Kesatuan (kohesi), semua kalimat yang membina paragraf secara bersama-sama menyatakan satu tema yang sama.
2. Kepaduan (koherensi) yaitu, kekompakan antar kalimat di dalam paragraf.
3. Pengembangan paragraf yaitu, penyusunan atau perincian dari gagasan yang membina paragraf itu.

B. Menulis Nonfiksi

Ciri-ciri karangan nonfiksi bersifat empirik (dapat dibuktikan secara empiris),dibangun berdasarkan kenyataan, dan mempunyai aturan dalam penulisannya.
Macam-macam karangan nonfiksi:
1. Surat
Surat terbagi menjadi dua yaitu, surat pribadi dan surat dinas. Dalam penulisan surat pribadi terdapat titimangsa, alamat yang dituju, salam, isi, salam penutup, dan salam penutup dan tanda tangan pengirim surat. Sedangkan dalam surat dinas terdapat KOP/kepala surat yang berisi alamat lembaga, no, lampiran, hal, isi, titimangsa, dan keterangan pengirim surat.
2. Iklan
Iklan sebenarnya sama dengan pengumuman, hanya saja iklan mengandung unsur komersil. Iklan adalah pengumuman dari pembuat barang dengan tujuan memberitahukan produknta kepada konsumen. Ada beberapa macam iklan antara lain:
• Iklan keluarga
• Iklan pengumuman
• Iklan tenaga kerja
• Iklan jual beli
• Iklan propoganda
3. Pengumuman
Pengumuman adalah pemberitahuan yang harus diketahui orang banyak. Tujuannya agar orang banyak mengetahui perihal yang diumumkan. Berbagai pengumuman sering kita lihat. Di papan pengumuman sekolah, di terminal, dan di tempat umum lainnya.
4. Surat pembaca
Surat pembaca adalah surat yang dibuat oleh pembaca yang ditujukan kepada redaksi.
5. Surat permohonan
Surat permohonan adalh surat yang brisi permintaan atau permohonan baik kepada perorangan atau kelompok.
6. Pidato
Pidato dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, yaitu dengan membaca naskah pidato, menggunakan garis besar atau tanpa naskah. Ada beberapa langkah untuk menyusun naskah pidato, yaitu:
• Menentukan maksud dan tujuan pidato
• Menentukan pokok permasalahan
• Menyusun naskah pidato
7. Laporan
Laporan adalah suatu dokumen yang memuat informasi trtentu yang telah dikumpulkan dan disusun. Contoh laporan diskusi.
Laporan Diskusi

1. Waktu :
2. Tempat:
3. Topik :
4. Pemimpin diskusi :
5. Notulis :
6. Peserta :

Hasil diskusi
• Pertanyaan
• Jawaban


C. Menulis Fiksi
Pembelajaran menulis (mengarang) sebenarnya sudah dimulai sejak anak duduk di kelas 1 SD. Anak belajar menggambar lalu ia menuliskan beberapa kalimat mengenai gambarnya itu selanjutnanya, syarat-syarat mengarang dapat diajarkan berangsur-angsur. Yang terpenting adalah kita dapat memacu spontanitas atau keberanian anak dalam mengungkapka gagasan dan isi hatinya melalui media tulisan.
Materi menulis fikasi di kelas tinggi mencakup materi berikut :
1) Menulis karangan berdasarkan rangkaian gambar seri
2) Melanjutkan cerita narasi
3) Menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman
4) Melanjutkan isi pantun
5) Menyusun karangan dari gambar seri yang diacak
6) Menulis prosa sederhana
7) Menulis puisi bebas
8) Memparafrasekan puisi
9) Menulis drama sederhana
Pembelajaran menulis fiksi harus mempunyi tujuan yang jelas. Bahan pembelajarannya pun harus sesuai dengan karakteristik siswa, berkaitan dengan perkembangan jiwa serta lingkungan siswa. Jangan biarkan anak menulis mengenai sesuatu yang belum ia ketahui, Oleh karena itu berikan kesempatan untuk anak memilih topik yang diceritakannya.
Penilaian menulis fiksi harus diupayakan untuk memotivasi bukan untuk menghakimi. Yang kita lakkukan bukanlah menjadikan anak sebagai seorang penyair, pujangga, penulis novel atau penulis skenario, akantetapi disini kita berusaha untuk menciptakan sikap dan persepsi positif kepada anak, sehingga anak senang menulis. Penilaian karangan sebaiknya berupa fortopolio yang diberikan komentar. Anak akan merasa dihargai ketika karyanya diberikan apresiatif, ketimbang hanya diparaf saja.


D. Model-model Pembelajaran Menulis Fiksi
Menulis (mengarang) fiksi di SD kelas tinggi mencakup ketiga genre sastra yaitu mengarng puisi, cerpen, dan drama. Dalam pelaksanaannya, mengarang ketiga bentuk sastra anak tersebut memerlukan strategi tersendiri sesuai dengan karakteristik siswa usia SD, yaitu belajar sambil bermain.

1. Contoh Model-model Pembelajaran Mengarang Puisi
a) Menulis bersama
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok masing-masing dua orang.
• Siswa pertama menuliskan judul dan baris pertama puisi. Jumlah kata dalam setiap baris ditentukan terlebih dahulu.
• Kerts kerja siswa pertama diberikan kepada temannya.
• Temannya membaca judul dan baris pertama tadi, kemudian menulis baris kedua dengan jumlah kata yang sama, berhubungan dengan baris pertama.
• Kertas dikembalikan ke siswa pertama, ia menuliskan baris ketiga, lalu kembali kepada temannya. Begitu seterusnya sampai jumlah baris yang diinginkan selesai ditulis.
• Bacakan puisi di depan kelas oleh seorang siswa dari kelompoknya.

b) Menulis Cita –cita
Guru mengarahkan agar keinginan atau harapan siswa diungkapkan ke dalam puisi. Guru dapat membantu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan, misalkan “Apa cita-cita kalian jika sudah besar nanti?”

c) Menulis Imajinasi
Siswa diajak mengembangkan daya imajinasinyatentang sesuatu yang aneh tapi dikenalnya. Guru perlu membantu mmengembangkan imajanasi siswa, misalnya “Anak-anak bagaimana seandainya kita memelihara Dinosaurus di rumah kita? Bagaimana tetangga dan daerah sekitar kamu? Tulis apa yang kalian bayangkan kedalam bentuk puisi. Kamu boleh membayangkan benda lain.”

d) Puisi Namaku
Siswa membuat puisi dari nama mereka masing-masing. Langkah-langkahnya :
• Susun ke bawah huruf-huruf namamu
• Huruf awalmu menjadi huruf awal kalimat setip baris puisi
• Setiap kalimat harus berkesinambungan dengan kalimat lain sebelumnya
• Tentukan judul yang sesuai dengan apa yang diceritakan
Contoh :
Desaku

Aku tinggal di desa
Di desaku ada sawah, gunung, dan sungai
Indah sekali pemandangannya
Kami sangant mencintai desaku
Aku akan selalu menjaga desaku

e) Menyusun Abjad
Puisi abjad disusun ke bawah dari A sampai Z. Tiap huruf merupakan awal baris puisi.

Contoh :

Aku Anak Ceria
Aku anak sekolah yang ceria
Bergembira selalu sepanjang waktu
Cemerlang dalam belajar
Dan tekun membina ilmu
Engkau Bu Guru, karenamu aku berilmu
Guruku selama-lamanya, sampai akhir hayat.

f) Puisi dari Gambar
Guru memperlihatkan gambar kepada siswa. Ajukan pertanyan-pertanyan bimbingan tentang gambar itu, misalnya :
“ Gambar apa ini? Dimana ini terjadi? Apa saja yang kamu lihat pada gambar ini?” Jawaban siswa yang beragam dijadikan kerangka untuk membuat sebuah puisi.

g) Membayang Peristiwa
Model ini menuntut keahlian guru dalam memberi gambaran objek untuk merangsang imajinasi siswa. Contoh :
Guru mebceritakan penglamannya ketika naik gunung, ketika sampai di puncak ibu melihat ke bawah. Tutup matamu. Bayangkan apa yang bisa kamu lihat ke bawah, anak-anak dibiarkan menutup mata kurang lebih lima menit.
• Apa yang kau lihat?
• Aku takut
• Di bawah gunung sangat indah
• Dll.
Hasil pembayangan siswa disusun menjadi sebuah puisi.

h) Mengamati Lingkungan
Siswa diajak mengamati lingkungan sekitar sekolah. Siswa harus mengamati apa yang mereka senangi. Setelah selesai, mereka diajak menulis hasil temuannya ke dalam bentuk puisi.

i) Puisi Lamunan
Siswa diajak mengembangkan imajinasinya melamunkan sesuatu (misalnya, hewan peliharaan atau apa saja) kira-kira 10 menit. Kemudian menuliskan hasil lamunannya ke dalam bentuk puisi.

j) Meniru Model Puisi yang Sudah Jadi
Siswa mengumpulkan kliping beberapa puisi anak-anak dari majalah atau koran. Siswa secara kolompok membaca puisi ada dalam klipingnya. Siswa kelompok satu membaca puisi kelompok siswa lainnya. Siswa harus memahami isi dan unsur-unsur puisi secara berkelompok. Sesudah paham, siswa secara perorangan diberi tugas membuat puisi bertema sama tapi menggunakan kata-kata sendiri.

k) Meneruskan Puisi
Siswa diberi puisi yang belum sempurna. Puisi bagian belakang dihilangkan. Siswa harus membaca dan memprediksi kelanjutan puisi tersebut. Siswa menuliskan kelanjutan puisi tersebut sesuai dengan tema yang sudah ada dalam bagian awal puisi.

l) Menceritakan Mimpi
Siswa mengingat-ingat mimpi yang pernah dilaluinya. Hasil mengingat dicatat dalam bentuk kerangka karangan dalam buku catatan. Kemudian menyusun kerangka karangan menjadi puisi.

2. Model-model Pembelajaran Mengarang Cerpen
a) Menceritakan Gambar
Siswa membuat sebuah cerita berdasarkan gambar peristiwa yang dapat disusun menjadi sebuah cerita lengkap. Siswa harus mengamati gambar tersebut dengan bimbingan pertanyaan. Jawaban pertanyaan tadi merupakan kerangka cerita yang akan dikembangkan siswa. Setelah selesai, tulisan direvisi dan disunting dengan teman lainnya dalam kelompok.

b) Melanjutkan Cerita
Guru memberikan cerita yang belum selesai, kemudian siswa melanjutkan cerita itu dengan memberikan rambu-rambu, misal: Dia anak yang rajin, sopan, dan hormat pada guru dsb.

c) Awali Cerita
Siswa diajak membuat beberapa paragraf awal cerita yang sudah disediakan guru tetapi paragraf awalnya dikosongkan. Siswa mengisi bagian awal dan harus terangkai dengan baik pada cerita bagian akhir yang sudah disediakan guru.

d) Ganti Tokoh
Tujuan mengarang cerita model ini untuk memahamkan tokohpada waktu mengarang cerita. Siswa harus mengganti tokoh dalam ceritannya baik dengan nama-nama yang pernah mereka kenal atau berdasarkan sudut pandang penceritaan.


e) Ganti Setting
Siswa dapat lebih mengenal waktu dan setting sebuah cerita. Kegiatannya, siswa diberi cerita yang settingannya dikosongkan untuk diisi oleh siswa.

f) Mengurutkan Plot
Tujuan kegiatan ini agar siswa dapat menbuat sebuah cerita dengan urut. Langkahnya, guru membagi amplop berisi potongan plot pada masing-masing kelompok. Siswa mengidentifikasi, mendiskusikan dan menyalin susunan plot yang sudah disusun dalam bentuk tulisan.

g) Menceritakan Mimpi
Guru memberi gambaran bahwa cerita itu dapat ditambah atau dikurangi supaya jelas alurnya. Biarkan siswa menyusun cerita sesuai dengan keinginannya.

h) Menceritakan Pengalaman
Pengalaman yang diceritakan dapat berupa pengalaman sehari-hari atau pengalaman menarik. Panduan yang diberikan guru adalah sebagai berikut :
Contoh
• Pernahkah kamu melakukan perjalanan/?
• Coba ceritakan, dengan siapa kamu pergi ? kemana? Dsb

i) Menceritakan Cita-cita
Dalam penulisan cerpen yang sumbernya dari cita-cita siswa, masih memerlukan bimbingan guru, karena mungkin saja ia hanya akan menuliskan beberapa beris kalimat saja. Siswa harus diajak untuk menjawab pertanyaan sendiri :
Apa cita-cita kamu? Mengapa kamu memilih cita-cita itu? Dll. Jawaban akan dijadikan kernagka karangan.

3. Model-model Pembelajaran Drama
a) Meniru Model Drama
Kegiatannya diawali dengan membaca atau mendengarka naskah drama yang ada. Siswa secara berkelompok harus memahami naskah drama yang dibacakan pada mereka, kemudian menulis lagi sebuah drama sesuai dengan drama yang dibacakan dengan kata-kata sendiri.

b) Melanjutkan Naskah Drama
Siswa diberi naskah drama yang tidak lengkap, bagian akhirnya dihilangkan. Siswa secara berkelompok harus memahami dan meneruskan dengan kata-kata sendiri sesuai dengan alur awal yang dibaca.

c) Mencatat Dialog Sosiodrama
Model ini siswa diminta mencatat atau merekam dialog yang diucapkan temannya. Dilakukan secara berkelompok, siswa berbagi tugas. Lalu melengkapi dialog tersebut dengan unsur lain. Kegiatan ini dilakukan di rumah.

d) Mencatat Dialog Suatu Benda
Model ini dialog dirangsang dengan menggunakan suatu benda yang mudah dipreoleh dari lingkungan sekitar.



Contoh :
• Guru memperlihatkan sebuah benda
• Panggil dua orang siswa umtuk berdialog tentang benda itu di depang kelas.
• (a) benda apa itu?
• (b) bunga
• (a) bunga apa? Dst

e) Menulis Dialog Boneka
Pembelajaran model ini hampir sama kegiatannya dengan kegiatan mencatat dialog tentang suatu benda. Di sini benda itu diganti dengan boneka.

f) Mengarang Drama dari Cerpen
Diawali dengan kehiatan membaca cerpen. Siswa harus mengapresiasi unsur-unsur cerita dan karakter setiap tokoh. Setelah siswa memahami karakter dan alur cerpen, siswa menulis cerita menjadi drama dalam bentuk teks drama.

Rabu, 25 November 2009

Media Pembelajaran

Guru mengajar : proses mengorganisir siswa belajar

Murid belajar : proses perubahan perilaku

Proses Belajar Mengajar

Dalam proses belajar mengajar, antara guru dengan murid saling berinteraksi. Dimana dalam interaksi itu guru dan murid saling berkomunikasi. Tidak semua komunikasi dapat berjalan lancar, hal ini dikarenakan ada gangguan-gangguan yang menghambat proses komunikasi. Seperti suara bising, tempat, serta situasi dan kondisi lainnya yang dapat menganggu proses pembelajaran. Untuk itu dalam proses pembelajaran diperlukan media sebagai saluran penyampaian pesan. Saluran ini harus mempunyai ketahanan untuk meminimalisir terjadinya gangguan. Misalnya, ketika dosen atau guru sedang menerangkan suatu materi tiba-tiba terhenti karena ada murid yang kesiangan. Semua perhatian murid lainnya pun ikut terganggu, konsentrasi yang sudah terbentuk buyar seketika. Nah, jika menggunakan media maka proses pembelajarn dapat terarah kembali, karena media baik itu berupa buku atau apa saja yang dapat menjelaskan konsep materi, menjadi pedoman guru dan murid dalam proses pembelajaran.

Aspek-aspek Pembelajaran

Dalam kegiatam proses belajar mengajar, interaksi antara guru dengan murid dibantu dengan adanya media. Namun, dikarenakan kegiatan pembelajaran berorientasi pada kurikulum, maka media yang digunakan pun harus relevan dengan kurikulum.

Pengertian Media Pembelajaran

  • Arti sempit = media adalah perkakas, perabot, alat-alat yang digunakan untuk menjelaskan pesan pembelajaran.
  • Arti luas = segala sesuatu yang dapat menjelaskan pesan dalam pembelajaran. dalam arti luas yang disebut media bukan hanya alat-alat fisik seperti perkakas atau perabotan, akan tetapi semua hal yang dapat menjelaskan konsep atau pesan dalam pembelajaran dinamakan media.

Peranan Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki dua peranan , yaitu sebagai (alat penunjang) dan sebagai edukatif (dapat memberiakan pengaruh positif).

Fungsi Media Pembelajaran

  1. Penunjang pembelajaran
  2. Penjelas materi pembelajaran
  3. Motivasi siswa belajar
  4. Melatih keterampilan
  5. Pedoman bagi guru

Manfaat Media Pembelajaran

  1. Membantu pemahaman siswa
  2. Membantu guru mengajar
  3. Membawa dunia ke dalam kelas
  4. Melatih keterampilan siswa
  5. Memperkenalkan suatu proses
  6. Mengenal sesuatu yang kasat mata
  7. Menggambarkan materi global
  8. Belajar inovatif
  9. Mengenal teknologi pendidikan

Tujuan Penggunaaan Media Pembelajaran

  1. Memperjelas materi pembelajaran
  2. Pedoman guru dalam menyampaikan sistematika pembelajaran
  3. Memperkenalkan teknologi
  4. Melatih keterampilan siswa
  5. Memotivasi siswa
  6. Memberikan variasi dalam mengajar

Jenis-jenis media Pembelajaran

  1. Media langsung misalnya, ketika sedang menerangkan air maka media langsungnya adalah air.
  2. Media tak langsung
  3. Media proyeksi misalnya, LCD, OHV, film, CD, dll.
  4. Media audio misalnya, radio, kaset, dll.
  5. Media visual misalnya, gambar.
  6. Media audio-visual misalnya televisi
  7. Media taktil/manipulatif

Prosedur Penggunaan Media Pembelajaran

  1. Pemilihan media pembelajaran
  2. Pembuatan dan penyediaan media pembelajaran
  3. Pengunaan media pembelajaran
  4. Evaluasi penggunaan media

Pemilihan Media Pembelajaran

  1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
  2. Sesuai dengan perkembangan siswa
  3. Sesuai dengan kemampuan guru
  4. Praktis digunakan
  5. Mudah diperoleh
  6. Kontekstual, sesuai dengan konteks siswa
  7. Efektif-efisien

Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran

  1. Membangkitkan motivasi
  2. Memperjelas materi pelajaran
  3. Mempercepat pemahaman
  4. Mudah digunakan
  5. Mudah diperoleh
  6. Sederhana
  7. Inovatif
  8. Efektif-efisien

Pembuatan dan Penyediaan Media Pembelajaran

Langkah-langkahnya :

  1. Pemahaman tujuan dari materi pelajaran
  2. Penyediaan bahan pembuatan media pembelajaran
  3. Pembuatan media
  4. Uji coba
  5. Pengadaan media pembelajaran

Sabtu, 21 November 2009

Tips Alami Mengusir Jerawat( Dijamin Ampuh dan Hemat Biaya)

JERAWAAAAAAAAAATTT...!!!
iiih tidaaak..!!!
Hal yang satu ini sering membuat kita mati gaya, ga pede kemana-mana, apalagi kalo bertemu dengan seseorang yang buat kita minder, contohnya teman yang punya muka bersih ditambah suka ceplas ceplos ngomentarin kondisi muka kita (huuuft....!!!)
Kalo dah kaya gitu hemH! Keselnya minta ampun, toh bukan kita yang mau.
Untuk mencegah dan mengatasi hal seperti di atas mari kita coba tips-tips di bawah ini (dijamin insyaalloh ampuh dan hemat biaya) hehe..

1. Wajib rajin cuci muka. apalagi buat yang punya kondisi wajah yang berminyak. Jangan dibiasakan menutupi minyak di wajah anda dengan bedak karena itu akan semakin menyumbat pori-pori anda.

2. Masker tomat. Kandungan yang terdapat di dalam tomat (protein, belerang, sulfur, vit A, B dan C) ternyata mampu membantu mengeringkan jerawat dan menghilangkan noda hitam bekas jerwat. Caranya :
- Ambil buah tomat secukupnya (2 atau 3 buah), cuci bersih, potong-potong lalu gosokan ke muka anda. Sebaiknya gunakan ketika akan tidur dan basuh pagi harinya dengan air hangat lalu lap dengan air es.

3.Selain tomat, bisa juga menggunakan jeruk nipis. Caranya sama dengan masker tomat. jeruk nipis juga dapat menghilangkan keriput.

4. Teh. Cukup sederhana, ambil satu kantung teh celup. Biarkan satu malam. lalu pagi harinya gunakan untuk cuci muka.

Keempat cara di atas tergolong sederhana, namun khasiatnya jangan disepelekan. Coba saja dulu, gunakan dengan rutin untuk pencegahan. Aku juga puas dengan hasilnya..
semoga kalian juga cocok.. Kalo ada yang punya tips-tips yang lain bisa ditambahkan. Mari kita BASMI jerawat!!!