Rabu, 06 April 2011

Indonesia Harus Kembali Merdeka!

      Indonesia tidak akan lagi menjadi sebuah negara. Segala perjuangan hanya tinggal kenangan dan kejayaan pun akan benar-benar menjadi sebuah mimpi yang tidak akan terwujud lagi. Itulah gambaran jika negeri ini masih terus terpuruk di dalam duka dan kesengsaraan. Ironis bukan? Indonesia adalah bangsa yang besar, kaya dengan sumber daya alam, tanah yang subur, laut yang luas, hutan yang hijau, begitu pula dengan flora dan faunanya yang beraneka ragam. Semua kekayaan Bangsa Indonesia ini adalah impian yang ingin dimiliki oleh bangsa lain. Dengan kekayaan yang melimpah seharusnya mampu membuat indonesia menjadi bangsa yang maju. Namun apa yang terjadi sekarang? Pertiwi justru masih menangis.
      Apa yang salah dengan negeri ini? Ya, apa yang salah dengan negeri kita? Apakah ini yang disebut kemerdekaan? Apakah ini yang disebut kemajuan? Dimana Sang Macan yang dulu mengaung dengan gagah? Apakah mungkin kita tidak sadar bahwa bangsa ini dijajah kembali?
      Menurut saya, sadar atau tidak negeri ini memang sedang dijajah kembali. Jadi, untuk membangkitkan kembali negeri ini dari keterpurukan adalah dengan memerdekakan kembali Bangsa Indonesia. Ya, Indonesia harus kembali merdeka!
      Indonesia harus kembali merdeka! Apa yang terlintas dalam benak kalian jika mendengar atau membaca kalimat ini? Menurut saya, Indonesia harus kembali merdeka! adalah suatu kalimat atau pernyataan memaksa agar Bangsa Indonesia kembali melepaskan diri dari penjajahan. Pernyataan saya mengenai definisi kalimat Indonesia harus kembali merdeka! bukanlah sebuah kalimat tanpa fakta. Bangsa Indonesia memang telah menjadi korban penjajahan masa kini. Penjajahan masa kini memang bukan dengan senjata atau kekerasan, namun justru secara halus dan teliti.
      Dua aspek yang menjadi sasaran bangsa asing untuk menjajah Bangsa Indonesia yaitu, perekonomian dan budaya. Krisis ekonomi dan krisis budaya merupakan peluru awal yang mampu melumpuhkan aspek-aspek yang lain. Kedua krisis ini dibungkus dalam sebuah paket menarik, yakni globalisasi. Dengan adanya globalisasi, negara kapitalis telah memaksa negara-negara berkembang untuk mengkapitalisasi aset-aset yang dimiliki baik itu sumber daya alam maupun kebudayaan. Kita pikir saja, jika bangsa asing memang berniat untuk membantu negara kita maka mereka akan membantu untuk mengembangkan apa yang kita miliki, yaitu sumber daya alam. Namun, kenyataannya mereka justru menawarkan bantuan berupa pinjaman uang secara terus menerus dan akhirnya negara kita ketergantungan sedangkan sumber daya alam yang kita miliki mereka kuasai. Begitulah negara kita saat ini, bagaikan tikus yang kelaparan di lumbung padi.
     Peradaban barat pun telah memberikan cara pandang baru mengenai kehidupan yaitu, kehidupan modern. Tak jarang hal ini justru bertolak belakang dengan cara pandang Bangsa Indonesia. Ketidaksesuain inilah yang disebut dengan krisis kebudayaan. Ciri dari krisis kebudayaan yang dapat kita lihat adalah merosotnya nilai moral Bangsa Indonesia. Misalnya dari cara berpakaian, orang akan dikatakan katro atau ketinggalan jaman jika tidak mengikuti trend yang ada, dan akhirnya masyarakat Indonesia menjadi korban mode. Selain itu, teknologi ikut mempengaruhi moral anak bangsa. Acara televisi yang tidak memiliki pesan moral sudah menjadi acara favorit bagi semua kalangan. Anak-anak disuguhi tayangan-tayangan yang tidak sesuai dengan umurnya karena ibunya senang menonton sinetron. Internet sudah merupakan hal yang tidak asing lagi, kemampuannya untuk memberikan informasi yang tak terbatas sering disalahgunakan. Akibatnya anak-anak di bawah umur bebas mengkonsumsi situs-situs yang senonoh. Akibatnya muncullah pemerkosaan.
Sadar atau tidak cekokan-cekokan yang diberikan oleh bangsa asing telah membuat bangsa kita menjadi konsumtif kepada produk-produk asing. Ditambah dengan bekal nilai moral yang merosot, membuat orang gelap mata menghalalkan segala cara. Maka muncullah tindak kejahatan seperti perampokan, hypnotis, penculikkan, mutilasi, dll.
     Keadaan semakin parah karena krisis pun telah merambah ke dunia politik dan pendidikan. Berebut kekuasaan dengan praktik suap dan korupsi, jual beli ijazah, pembocoran soal ujian nasional, dan masih banyak lagi. Inilah bukti bahwa negeri kita harus merdeka, tidak mungkin kita membiarkan ibu pertiwi terus menangis. Inilah saatnya Bangsa Indonesia harus bangkit.
      Hanya dengan satu kalimat, saya berusaha untuk menyampaikan pandangan saya mengenai keadaan Bangsa Indonesia saat ini. Berbeda lagi jika kalimatnya saya ganti dengan akhiran tanda tanya, Indonesia harus kembali merdeka? Maka definisi yang saya nyatakan pun tidak akan bermakna memaksa lagi, melainkan menyatakan suatu keraguan.
     Sekarang kalian sudah tahu pandangan saya mengenai Bangsa Indonesia saat ini. Kenyataan yang sulit untuk dibantah bahwa negara ini masih terpuruk. Pertiwi memang sedang bersusah hati, namun kali ini kalimat itu kita ubah menjadi ”Pertiwi Menangis Indonesiaku Bangkit”. Satu pesan saya untuk bangsa ini, Indonesia Harus Kembali Merdeka! Lalu apa pesanmu untuk bangsa ini? Semoga tulisan ini menjadi inspirasi untuk semuanya. Terima kasih.